PENGARUH PENGGUNAAN DAUN INDIGOFERA (Indigofera Zollingeriana) dan AMPAS TAHU FERMENTASI DENGAN INOKULUM WARETHA SEBAGAI PENGGANTI PROTEIN BUNGKIL KEDELAI DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMA PUYUH PETELUR

Ahmad, Hilal Hamdi (2022) PENGARUH PENGGUNAAN DAUN INDIGOFERA (Indigofera Zollingeriana) dan AMPAS TAHU FERMENTASI DENGAN INOKULUM WARETHA SEBAGAI PENGGANTI PROTEIN BUNGKIL KEDELAI DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMA PUYUH PETELUR. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version

Download (243kB)
[img] Text (BAB 1 PENDAHULUAN)
BAB I PENDAHULUAN.pdf - Published Version

Download (323kB)
[img] Text (BAB V PENUTUP)
BAB V PENUTUP.pdf - Published Version

Download (208kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (351kB)
[img] Text (SKRIPAI FULL TEXT)
Text (Skripsi Full Text ).pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh tingkat penggantian bungkil kedelai dengan Daun Indigofera Ampas Tahu Fermentasi (DIATF) dengan Inokulum Waretha dalam ransum terhadap performa puyuh periode petelur. Penelitian ini menggunakan puyuh petelur yang berumur 6 minggu sebanyak 200 ekor. Bahan pakan yang digunakan adalah jagung giling, dedak, konsentrat 126, bungkil kedelai, DIATF, tepung daging, minyak kelapa, tepung tulang, CaCO3, dan top mix. Ransum disusun dengan isoprotein 20% dan isoenergi 2800 kkal/kg. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan ransum dan 4 kali ulangan. Perlakuan terdiri dari R0 (kontrol, tanpa penggunaan DIATF), R1 (menggunakan 4% DIATF menggantikan 20% bungkil kedelai), R2 (menggunakan 8% DIATF menggantikan 40% bungkil kedelai), R3 (menggunakan 12% DIATF menggantikan 60% bungkil kedelai), R4 menggunakan 16% DIATF menggantikan 80% bungkil kedelai). Peubah yang diamati pada penelitian ini adalah konsumsi ransum,produksi telur harian, berat telur, produksi massa telur dan konversi ransum. Hasil analisis sidik ragam secara keseluruhan menunjukkan konsumsi ransum, produksi telur harian, berat telur dan produksi massa telur mendapatkan hasil yang berpengaruh tidak nyata (P>0,05) sedangkan pada konversi ransum mendapatkan hasil yang berpengaruh sangat nyata (P<0,01). Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan DIATF sampai 8% dapat menggantikan 40% bungkil kedelai sebagai sumber protein dalam ransum. Pada kondisi ini diperoleh konsumsi ransum 21,09 (gram/ekor/hari), produksi telur harian 76,43 %, berat telur 9,02 gram/butir, produksi massa telur 6,77 (gram/ekor/hari), dan konversi ransum 3,17. Kata kunci : DIATF, waretha, penggantian, bungkil kedelai, performa, puyuh petelur.

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Prof. Dr. Ir. Mirzah, MS
Uncontrolled Keywords: DIATF, waretha, penggantian, bungkil kedelai, performa, puyuh petelur.
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Peternakan
Depositing User: S1 peternakan peternakan
Date Deposited: 29 Aug 2022 04:39
Last Modified: 29 Aug 2022 04:39
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/110603

Actions (login required)

View Item View Item