PENGARUH METODE SILASE DAN HAY TERHADAP KECERNAAN IN VITRO FRAKSI SERAT DAUN MANGROVE (Rhizophora apiculata)

Irvan, Yulianto (2022) PENGARUH METODE SILASE DAN HAY TERHADAP KECERNAAN IN VITRO FRAKSI SERAT DAUN MANGROVE (Rhizophora apiculata). Diploma thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (370kB)
	Text (BAB I Pendahuluan) BAB I PENDAHULUAN.pdf - Published Version Download (522kB)
	Text (BAB V Kesimpulan) BAB V KESIMPULAN.pdf - Published Version Download (346kB)
	Text (Daftar Pustaka) DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (478kB)
	Text (Skripsi Full Text) Skripsi FULL TEXT.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode pengawetan terbaik antara silase dan hay daun mangrove (Rhizophora apiculata) terhadap kecernaan fraksi serat in-vitro. Daun mangrove diperoleh dari Pantai Tiram Pariaman Sumatera Barat. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Nutrisi Ternak Ruminansia Fakultas Peternakan Universitas Andalas. Penelitian menggunakan metode eksperimen, pembuatan silase dan hay menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), Pada in vitro menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan terdiri dari P1 (Silase daun mangrove) silase, P2 (Hay daun mangrove). Pengolahan data menggunakan uji t, Parameter yang diamati kecernaan fraksi serat yaitu ADF, NDF, Selulosa dan Hemiselulosa. Hasil analisis keragaman menunjukan bahwa kecernaan fraksi serat pada metode silase lebih baik, digunakan dari pada metode hay. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dimana metode silase lebih baik dari pada hay terhadap kecernaan NDF, ADF, selulosa dan Hemiselulosa secara in vitro. Nilai kecrnaan masing-masing ADF, NDF, Selulosa, dan Hemiselulosa secara berturut-turut yaitu 48,48%, 52,06%, 56,46%, 61,18%. Kata kunci : Daun Mangrove, Hay, In vitro, Kecernaan, Silase

Actions (login required)

View Item