ANALISIS STRATEGI MITIGASI UNTUK PRIORITAS RISIKO PADA INDUSTRI AIR MINUM DALAM KEMASAN JEJE (Studi Kasus : PT Indomex Dwijaya Lestari Padang)

BAYU DWIPUTRA, HAMZAH (2015) ANALISIS STRATEGI MITIGASI UNTUK PRIORITAS RISIKO PADA INDUSTRI AIR MINUM DALAM KEMASAN JEJE (Studi Kasus : PT Indomex Dwijaya Lestari Padang). Diploma thesis, Univeristas Andalas.

[img] Text (Tugas Akhir Fulltext)
201502091705th_analisis strategi mitigasi untuk prioritas risiko pada industri amdk jeje.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

Industri air minum dalam kemasan saat ini sedang mengalami pertumbuhan yang pesat. Berdasarkan data yang diperoleh dari ASPADIN, setiap tahunnya bisinis air minum dalam kemasan mengalami peningkatan sebesar 15%. Sehingga menyebabkan peluang industri air minum dalam kemasan. Salah satu usaha yang bergerak dibidang air minum dalam kemasan adalah PT Indomex Dwijaya Lestari. PT Indomex Dwijaya Lestari merupakan salah satu industri air minum dalam kemasan yang berlokasi di Sumatera Barat yang terkenal dengan produknya Jeje. Walaupun volume penjualan air nasional meningkat tetapi tingkat permintaan produk Jeje setiap bulannya menampilkan perbedaan yang cukup drastis. Misalnya saja pada bulan Februari 2012 terjadi penurunan permintaan produk Jeje dan pada bulan Maret 2013 mengalami kenaikan permintaan yang cukup signifikan. Selain itu tingkat permintaan dan jumlah produk yang diproduksi oleh perusahaan pun berbeda sehingga dapat menimbulkan overstock atau kelebihan muatan pada gudang. Beberapa fakta ini dapat digolongkan sebagai faktor pemicu risiko dan apabila tidak dikelola dengan baik maka dapat mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Untuk mengatasi masalah ini maka perusahaan perlu menerapkan manajemen risiko disetiap proses perusahaan. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam menerapkan manajemen risiko diperusahaan diawali dengan mengidentifikasi risiko-risiko yang dapat muncul. Kemudian dilakukan penilaian terhadap risiko tersebut dengan mempertimbangkan tingkat keparahan dari hambatan yang terjadi (Severity), frekuensi hambatan terjadi (Likelihood), dan tingkat kemungkinan penyebab hambatan dapat terdeteksi (Detection). Penilaian dilakukan dalam bentuk kuesioner kepada risk owner yang mengerti proses produksi perusahaan. Setelah itu dilakukan perhitungan nilai prioritas setiap risiko (RPN) dan tingkat risiko. Hasil perhitungan ini kemudian ditampilkan kedalam matriks penilaian risiko untuk mendapatkan risiko-risiko yang prioritas bagi perusahaan. Selanjutnya prioritas risiko ini akan dianalisis melalui pendekatan FMEA untuk menentukan strategi mitigasi yang tepat. Risiko yang teridentifikasi pada PT Indomex Dwijaya Lestari sebanyak 37 buah risiko. Risiko-risiko ini teridentifikasi dari aktivitas pengadaan air, pengadaan bahan baku dan pengolahan air minum dalam kemasan. Berdasarkan matriks penilaian risiko maka diperoleh risiko-risiko yang diprioritaskan oleh perusahaan sebanyak 7 buah risiko yaitu risiko truk rusak, risiko fluktuasi harga bahan baku, risiko tenaga kerja tidak masuk kerja, risiko listrik mati, risiko terdapat produk jadi cacat, risiko kardus rusak, risiko keterlambatan informasi dan risiko gudang tak mencukupi penyimpanan. Selanjutnya diperoleh usulan strategi mitigasi yang tepat terhadap risiko-risiko yang diprioritaskan. Kata Kunci : Manajemen Risiko, Severity, Likelihood, Detection, RPN, Matriks Penilaian Risiko, FMEA

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management
Divisions: Fakultas Teknik > Industri
Depositing User: Mr Meivrizon Veri
Date Deposited: 18 Jun 2016 22:39
Last Modified: 18 Jun 2016 22:39
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/10966

Actions (login required)

View Item View Item