PENEGAKAN HUKUM OLEH PENYIDIK KEPOLISIAN TERHADAP TINDAK PIDANA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ( PRAKTIK ABORSI ) DI WILAYAH HUKUM POLRESTA PADANG

Kuntara, Kuntara (2022) PENEGAKAN HUKUM OLEH PENYIDIK KEPOLISIAN TERHADAP TINDAK PIDANA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ( PRAKTIK ABORSI ) DI WILAYAH HUKUM POLRESTA PADANG. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version

Download (250kB)
[img] Text (Bab I Pendahuluan)
Bab I.pdf - Published Version

Download (546kB)
[img] Text (Bab IV Penutup)
Bab IV.pdf - Published Version

Download (240kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (329kB)
[img] Text (Skripsi Full Text)
Skripsi Full.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

ABSTRAK Praktik aborsi sering dilakukan tanpa adanya lisensi medis yang dapat membahayakan pelaku yang melakukan aborsi. Apotek Indah Farma sebagai penyedia jasa dan menjual obat-obat keras guna untuk membantu proses aborsi dianggap telah melanggar hukum. Seseorang yang melakukan aborsi serta orang yang membantu proses aborsi akan dikenakan tuntutan sebagaimana yang dijelaskan pada Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP), Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, dan Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi. Dalam KUHP Pasal 346, Pasal 347, Pasal 348, Pasal 349, dan Pasal 350 KUHP. Apotek Indah Farma telah melalukan praktik aborsi sejak tahun 2018 hingga terungkap pada tahun 2021. Tersangka dalam praktik tersebut yakni sepasang suami istri yang merupakan pemilik dan pengelola Apotek Indah Farma serta terdapat beberapa pelaku yang melakukan aborsi di Apotek Indah Farma. Para tersangka tersebut berdasarkan penyidik dapat dijerat oleh Pasal 346 KUHP, Pasal 348 KUHP, Pasal 106 jo Pasal 194 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Namun, dari 30 pasangan yang melakukan aborsi, hanya enam orang saja yang berhasil ditangkap. Seharusnya penyidik dapat segera menegakan hukum terhadap tersangka yang belum tertangkap tersebut. Permasalahan dalam skripsi ini adalah 1) Bagaimana penegakkan hukum oleh penyidik polresta padang terhadap praktik tindak pidana aborsi yang dilakukan oleh Apotek IF ? 2) Kendala dalam penegakan Hukum pada tahap penyidikan yang ditemukan oleh penyidik Polresta Padang pada tindak pidana aborsi yang dilakukan oleh apotek indah farma ?. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan yuridis sosiologis. Penelitian ini bersifat dedkriptif analitis, sedangkan data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder dan data primer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Penegakan hukum yang dilakukan oleh penyidik Polresta Padang terhadap praktik tindak pidana aborsi yang dilakukan oleh apotek indah farma yaitu diawali dari laporan polisi, melakukan penyidikan, pemeriksaan terhadap saksi, melakukan penyitaan, membuat laporan hasil penyidikan, melaksanakan gelar perkara dalam rangka penetapan tersangka, menetapkan tersangka, penangkapan dan penahanan tersangka. 2) Kendala penyidik dalam penegakan hukum pada tahap penyidikan kepada pelaku adalah pelaku yang terlibat berjumlah sangat banyak, pelaku sulit diproses jika tidak tertangkap tangan, praktik aborsi dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan adanya kesulitan dalam mengumpulkan barang bukti. Kata kunci : Penegakan hukum, Penyidik, Tindak Pidana, Menggurkan kandungan (Aborsi)

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum
Depositing User: S1 Ilmu Hukum
Date Deposited: 22 Aug 2022 04:56
Last Modified: 22 Aug 2022 04:56
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/109296

Actions (login required)

View Item View Item