PERTUKARAN SOSIAL CALEG DPRD DENGAN PEMANGKU OTORITAS TRADISIONAL DALAM PEMILU 2014

DESI, MAYANG SARI (2014) PERTUKARAN SOSIAL CALEG DPRD DENGAN PEMANGKU OTORITAS TRADISIONAL DALAM PEMILU 2014. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Skripsi Full Text)
201501221222nd_skripsi.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (538kB)

Abstract

Dalam hubungan sosial terdapat suatu bentuk pertukaran sosial. Individu dalam hal ini mengharapkan suatu ganjaran atas hubungan yang dijalinnya. Caleg DPRD agar memperoleh perolehan suara terbanyak dari masyarakat terlebih dahulu mencari tahu orang yang berpengaruh di dalam masyarakat yaitu pemangku otoritas tradisional. Pemangku otoritas tradisional mempunyai kedudukan tertinggi di dalam masyarakat dan mempunyai sebuah kaum sehingga bisa mempengaruhi masyarakatnya agar memilih caleg DPRD yang telah di sarankan oleh pemangku otoritas tradisional tersebut. Oleh sebab itu penelitian ini mengkaji bagaimana bentuk pertukaran sosial caleg DPRD dengan pemangku otoritas tradisional dalam pemilu 2014. Penelitian ini di khususkan kepada caleg DPRD besert pemangku otoritas tradisional. Pertanyaan penelitian ini adalah bagaimana bentuk pertukaran sosial caleg DPRD dengan pemangku otoritas tradisional dalam pemilu 2014? Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan proses pendekatan awal caleg DPRD dengan pemangku otoritas tradisional dan mendeskripsikan bentuk-bentuk pertukaran sosial caleg DPRD yang bersifat ekstrinsik dan instrinsik dalam pemilu 2014. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif. Informan dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling dan dalam pengumpulan data digunakan teknik observasi serta wawancara mendalam (tidak berstruktur). Teori yang digunakan adalah bentuk pertukaran sosial yang di pelopori oleh Sanderson dan Syahnin yang memfokuskan kepada bentuk-bentuk pertukaran sosial yaitu umum, sebanding dan negatif. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Pertukaran yang dilakukan oleh caleg DPRD yang terpilih kepada pemangku otoritas tradisional yaitu pertukaran sebanding yang bersifat ekstrinsik. Dimana pertukarannya yaitu perbaikan jalan dan membantu masyarakat ekonomi lemah. Sedangkan caleg DPRD yang tidak terpilih pertukarannya kepada pemangku otoritas tradisional yaitu pemberian kartu nama, pemberian televisi, pemberian hadiah pertandingan futsal dan pemberian baju kaus dan kalender.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: J Political Science > JA Political science (General)
J Political Science > JC Political theory
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi
Depositing User: Mr Beni Adriyassin
Date Deposited: 16 Jun 2016 09:19
Last Modified: 16 Jun 2016 09:19
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/10910

Actions (login required)

View Item View Item