Perbandingan Kualitas Hidup Pasien Tuberkulosis Paru yang Menjalani Pengobatan Fase Intensif dan Fase Lanjutan di Puskesmas Pauh Kota Padang

Wince, Agustina (2022) Perbandingan Kualitas Hidup Pasien Tuberkulosis Paru yang Menjalani Pengobatan Fase Intensif dan Fase Lanjutan di Puskesmas Pauh Kota Padang. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version

Download (163kB)
[img] Text (Bab 1 (Pendahuluan))
Bab 1 (Pendahuluan).pdf - Published Version

Download (410kB)
[img] Text
Bab akhir (Penutup).pdf - Published Version

Download (410kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (102kB)
[img] Text (Skripsi)
Skripsi.pdf - Published Version

Download (1MB)

Abstract

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Pengobatan yang membutuhkan waktu minimal 6 bulan dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup pasien tuberkulosis paru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kualitas hidup pasien tuberkulosis paru yang menjalani pengobatan fase intensif dan fase lanjutan. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan pada 40 responden yang terbagi menjadi 2 kelompok yaitu 20 responden yang menjalani pengobatan fase intensif dan 20 responden yang menjalani pengobatan fase lanjutan di Puskesmas Pauh Kota Padang dari bulan Februari-April 2022. Kualitas hidup pasien diukur dengan menggunakan kuesioner WHOQOL-BREF. Uji non parametrik Mann-Whitney digunakan untuk mengetahui perbedaan kualitas hidup pasien yang menjalani pengobatan fase intensif dan fase lanjutan. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas pasien adalah laki-laki (pada fase intensif sebesar 55% dan fase lanjutan sebesar 65%) dan usia dewasa (pada fase intensif sebesar 60% dan fase lanjutan sebesar 50%). Kualitas hidup pasien tuberkulosis paru pada kelompok fase intensif berada dalam kategori rendah (fisik 15%, psikologis 10%, hubungan sosial 5%, dan lingkungan 5%) dan sedang (fisik 85%, psikologis 90%, hubungan sosial 95%, dan lingkungan 95%), sedangkan fase lanjutan berada dalam kategori sedang (fisik 90%, psikologis 75%, hubungan sosial 90%, dan lingkungan 95%) dan tinggi (fisik 10%, psikologis 25%, hubungan sosial 10%, dan lingkungan 5%). Terdapat perbedaan yang signifikan antara kualitas hidup pasien tuberkulosis paru yang menjalani pengobatan fase intensif dan fase lanjutan pada domain fisik (p=0,027) dan domain psikologis (p= 0,008). Perbedaan ini menunjukkan bahwa kualitas hidup pasien tuberkulosis paru pada fase intensif lebih rendah dibandingkan kualitas hidup pasien tuberkulosis paru pada fase lanjutan.

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: apt. Najmiatul Fitria, M.Farm, Ph.D
Subjects: A General Works > AS Academies and learned societies (General)
Divisions: Fakultas Farmasi
Depositing User: s1 Fakultas Farmasi
Date Deposited: 05 Aug 2022 07:26
Last Modified: 05 Aug 2022 07:56
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/108331

Actions (login required)

View Item View Item