ANALISIS DEFORMASI SEISMIK SESAR PALU KORO AKIBAT GEMPA PALU 2018 MENGGUNAKAN DATA GLOBAL NAVIGATION SATELLITE SYSTEM

Nurdin, Nurdin (2022) ANALISIS DEFORMASI SEISMIK SESAR PALU KORO AKIBAT GEMPA PALU 2018 MENGGUNAKAN DATA GLOBAL NAVIGATION SATELLITE SYSTEM. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
Cover Abstrak Upload.pdf - Published Version

Download (65kB)
[img] Text (Bab I)
BAB I.pdf - Published Version

Download (43kB)
[img] Text (Bab V)
BAB V (Penutup) Upload.pdf - Published Version

Download (27kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka Upload.pdf - Published Version

Download (167kB)
[img] Text (Skripsi Utuh)
Skripsi Utuh.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)

Abstract

Deformasi seismik secara horizontal dari Sesar Palu koro akibat gempa Palu 28 September 2018 dengan kekuatan 7,4 SR telah dianalis menggunakan 11 stasiun InaCORS (Indonesian Continuously Operating Reference Stations). Stasiun yang digunakan adalah 2 stasiun berada di Kalimantan Timur yaitu CBAL (Balik Papan) dan CRAU (Berau), 4 stasiun di Sulawesi Tengah yaitu PALP (Palu), CAMP (Ampana), CKEN (Kendari), dan CTOL (Toli-toli), 4 stasiun di Sulawesi Selatan yaitu CPRE (Pare-pare), CMLI (Malili), CPAL (Palopo), dan CMAK (Makasar), dan 1 stasiun di Sulawesi Utara yaitu CBIT (Bitung). Penelitian ini menggunakan software GAMIT, GLBOK, dan GMT. Analisis deformasi dilakukan dengan melihat pergeseran yang terjadi sebelum gempa/praseismik, saat gempa/koseismik, dan setelah gempa/pascaseismik. Data stasiun pengamatan yaitu sebanyak 100 DoY (Day of Years) dimulai dari 6 Agustus 2018 (DoY 218) hingga 28 November 2018 (DoY 318). Data InaCORS dapat menggambarkan deformasi dari ketiga fase yang diteliti. Pada fase praseismik (DoY 218-270), stasiun InaCORS mengalami deformasi yang kecil yaitu sebesar 0,002058 m-0,010020 m dengan kecepatan pergeseran 0,026816 mm/hari-0,245819 mm/hari dengan arah pergerakan dipengaruhi oleh manifestasi tektoknik yang ada di Sulawesi. Deformasi meningkat pada fase koseismik (DoY 271-272) dimana stasiun InaCORS mengalami deformasi sebesar 0,001347 m-2,303582 m dan kecepatan pergeseran 1151,790819 mm/hari-0,592832 mm/hari dengan arah yang berlawanan dengan fase praseismik. Stasiun yang bagian utara bergerak dominan ke utara dan yang selatan dominan ke selatan. Pada fase pascaseismik (DoY 273-318), pergerakan stasiun InaCORS mengikuti arah deformasi pada fase koseismik, dengan besar pergeseran yang lebih kecil yaitu 0,002012 m-0,007143 m dengan kecepatan sebesar 0,023154 mm/hari-0,283536 mm/hari.

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Dwi Pujiastuti, M.Si
Uncontrolled Keywords: deformasi, Gempa Palu 2018, GNSS, GPS, Sesar Palu Koro
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General)
G Geography. Anthropology. Recreation > GB Physical geography
Q Science > QC Physics
Divisions: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Fisika
Depositing User: s1 fisika fisika
Date Deposited: 04 Aug 2022 07:09
Last Modified: 04 Aug 2022 07:09
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/108285

Actions (login required)

View Item View Item