ANALISIS RISIKO PADA INDUSTRI PENGOLAHAN TEMPE (STUDI KASUS: TEMPE H. JON PADANG)

Debi, Yuliana (2022) ANALISIS RISIKO PADA INDUSTRI PENGOLAHAN TEMPE (STUDI KASUS: TEMPE H. JON PADANG). Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version

Download (127kB)
[img] Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version

Download (89kB)
[img] Text (BAB VI)
BAB VI.pdf - Published Version

Download (60kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (123kB)
[img] Text (Skripsi text full)
1719033022_Debi Yuliana_ANALISIS RISIKO PADA INDUSTRI PENGOLAHAN TEMPE.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Usaha Tempe H. Jon merupakan salah satu usaha yang bergerak di bidang pengolahan tempe di Kota Padang. Usaha Tempe H. Jon terletak di Jl. Parak Karakah, No.5B, Kota Padang.Usaha ini memiliki tiga aktivitas utama, yaitu pengadaan bahan baku, proses produksi pengolahan tempe, dan pendistribusian produk ke konsumen. Dalam menjalankan aktivitas bisnis usaha tempe, terdapat beberapa kemungkinan hambatan yang dapat menjadi risiko. Risiko-risiko tersebut dapat mengganggu jalannya usaha. Salah satu upaya untuk mencegah maupun meminimalisir risiko-risiko yang terjadi adalah dengan menerapkan analisis risiko berbasis standar manajemen risiko ISO 31000. Pada penelitian ini, manajemen risiko dilakukan untuk mengidentifikasi, mengukur, memonitor dan mengontrol risiko yang timbul dari bisnis operasional perusahaan. Risiko-risiko tersebut diidentifikasi dan dilakukan penilaian dengan menggunakan metode FMEA. Setelah dilakukan penilaian, diperoleh risiko-risiko prioritas. Terhadap risiko-risiko yang diprioritaskan diberikan rekomendasi usulan mitigasi untuk meminimasi risiko tersebut. Dari penelitian ini ditemukan sebanyak 43 risiko yang teridentifikasi pada aktivitas proses bisnis. Keseluruhan risiko tersebut terdiri dari 1 risiko pada level extreme, 7 risiko pada level high, 24 risiko pada level medium, dan 11 risiko pada level low. Risiko yang diprioritaskan untuk diberikan mitigasi ada 4 risiko yaitu area produksi yang licin, ukuran tempe yang berbeda saat pencetakan, kurangnya keahlian dan pengalaman tenaga kerja, dan kurangnya keahlian dalam membersihkan maupun memisahkan kulit ari kedelai. Dari risiko yang diprioritaskan terdapat 9 mitigasi risiko yang diusulkan, yaitu memberikan pelatihan akan pentingnya penggunaan APD kepada pekerja, membuat instruksi kerja tentang penggunaan APD, merancang ulang area pencucian, memasang tanda/ peringatan pada proses produksi yang berbahaya, membuat SOP terkait proses produksi (proses pencetakan), melakukan pelatihan kepada pekerja, membuat SOP proses produksi (proses perendaman), dan menerapkan pelatihan kepada pekerja, dan membuat SOP pada proses produksi (proses pencucian).

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Dr. Eng. Desto Jumeno, ST, MT
Uncontrolled Keywords: Risiko, Analisis Risiko, FMEA, ISO 31000, Mitigasi Risiko
Subjects: Q Science > QA Mathematics
Divisions: Fakultas Teknik > Industri
Depositing User: S1 Teknik Industri
Date Deposited: 03 Aug 2022 07:30
Last Modified: 03 Aug 2022 07:30
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/108079

Actions (login required)

View Item View Item