HUBUNGAN LESI HIPEREMIS DI GASTER DENGAN DERAJAT DISPEPSIA PADA PASIEN DISPEPSIA FUNGSIONAL DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG

VOKAL, FURKANO (2014) HUBUNGAN LESI HIPEREMIS DI GASTER DENGAN DERAJAT DISPEPSIA PADA PASIEN DISPEPSIA FUNGSIONAL DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG. Diploma thesis, Universitas Andalas.

Text (Skripsi Full Text) 201412301708th_skripsi vokal furkano bp 1110312023.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (566kB)

Abstract

Dispepsia merupakan sekumpulan gejala rasa nyeri dan tidak nyaman pada saluran cerna bagian atas. Dispepsia fungsional didiagnosa jika esofagogastroduodenoskopi tidak menemukan penyebab organik yang dapat menjelaskan penyebab gejalanya. Patogenesis penyebab yang masih belum dipahami salah satunya dapat mempengaruhi permukaan mukosa lambung sehingga timbul lesi hiperemis di gaster. Luasnya permukaan mukosa lambung yang berubah diyakini mempengaruhi derajat dispepsia sehingga perlu dilakukan tindakan endoskopi saluran cerna atas untuk melihat seberapa luas permukaan yang dikenai. Dari 35 pasien diambil berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi dengan menggunakan consecutive sampling non probability. Pasien dianamnesis menggunakan skor dispepsia untuk menentukan derajat dispepsia setelah itu dilakukan tindakan endoskopi untuk melihat keadaan mukosa lambung. Tidak terdapat hubungan bermakna antara temuan lesi hiperemis dengan derajat dispepsia tetapi didapatkan hubungan bermakna jika dikaitkan dengan luas daerah hiperemis terhadap derajat dispepsia. Daerah hiperemis luas banyak pada derajat dispepsia sedang – berat dan daerah hiperemis normal – sempit banyak pada derajat dispepsia ringan dengan nilai kemaknaan 0,031 (p<0.05). Disimpulkan bahwa penderita yang mengalami derajat dispepsia sedang – berat memiliki daerah hiperemis luas. Keywords: dispepsia fungsional, lesi hiperemis di gaster, esofagogastroduodenoskopi, skor dispepsia

Actions (login required)

View Item