DUNIA MAYA FUJOSHI : PERSEPSI DAN STIGMA (STUDI KASUS : 5 FUJOSHI DALAM KOMUNITAS GRUP TELEGRAM “RAIKANTOPENI”)

MISBACH, ULCHAIRI (2022) DUNIA MAYA FUJOSHI : PERSEPSI DAN STIGMA (STUDI KASUS : 5 FUJOSHI DALAM KOMUNITAS GRUP TELEGRAM “RAIKANTOPENI”). Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf

Download (588kB)
[img] Text (BAB I)
BAB I.pdf

Download (767kB)
[img] Text (BAB V)
BAB V.pdf

Download (454kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
Daftar pustaka.pdf

Download (445kB)
[img] Text (DUNIA MAYA FUJOSHI)
Dunia Maya Fujosh1dfsd (Autosaved)ssfa.pdf

Download (2MB)

Abstract

ABSTRAK Misbach Ulchairi. 1510822004. Dunia Maya Fujoshi : Persepsi dan Stigma (Studi Kasus : 5 Fujoshi Dalam Komunitas Grup Telegram “Raikantopeni”) Pembimbing I Prof. Rer. Soz. Nursyirwan Effendi, pembimbing II Dr. Sri Setyawati, M.A. Jurusan Antropologi Fakulktas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Saat ini sebuah julukan unik mulai beredar disebagian kalangan para perempuan pengguna media terkhusus penggemar boys love yaitu fujoshi, yang mana julukan tersebut mulai terdengar tidak asing lagi ditelinga sebagian orang. Maka apakah itu fujoshi? Mulanya julukan ini diperuntukan bagi perempuan penggemar yaoi di Negara Jepang yang memiliki arti “perempuan busuk”. Sehingga akan sangat menarik untuk dapat mengetahui lebih jauh menganai latar belakakang perempuan tersebut menjadi seorang fujoshi. Terlepas dari itu tak sedikit pula grup-grup virtual fujoshi tersedia baik dari facebook, twitter, instagram whatsapp dan juga telegram. Kemudian sebutan fujohsi tidak lagi digunakan hanya untuk perempuan penggemar yaoi Jepang saja namun sudah meluas ke skala global, dan menciptakan dunia baru bagi para penggemarnya. Kegemaran para fujoshi terhadap boys love dan yaoi tentu menjadi hal yang tabu terhadap masyarakat Indonesia karena tak lepas kaitannya karena unsur LGBT hingga akan meunculkan persepsi dan stigma negatif terhadapnya. Sehingga membuat para fujoshi, terutama fujoshi Padang cenderung menyembunyikan identitasnya sebagai fujoshi. Penelitian ini berjalan dengan metode kualitatif yang disertai dengan metode netnografi. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi serta wawancara. Dan untuk pemilihan informan menggunakan teknik purposive yaitu dengan pemilihan informan berdasarkan kriteria tertentu yang diambil dari grup “raikantopeni”. Berdasarkan metode life story para informan peneliti mendapatkan cerita keseluruhan bagaimana informan memahami perihal “dunia maya fujoshi” yang mereka pahami, faktor yang melatarbelakangi informan perempuan Padang dari komunitas virtual “raikantopeni” menjadi seorang fujoshi serta persepsi dan stigma yang mereka hadapi sebagai fujoshi. Kemudian penelitian ini menunjukan bahwa banyak hal yang dapat melatarbelakangi 5 fujoshi tersebut tertarik terhadap konten-konten bergenre boys love. persamaan diantara mereka adalah adanya usaha untuk menutupi diri akan kegemaran dan hobinya tersebut baik terhadap keluarga maupun lingkungan pertemanan mereka untuk menghindari persepsi dan stigma buruk yang nanti akan dihadapi. Meski demikian persepsi dan stigma negative bukan menjadi penghalang bagi fujoshi tersebut untuk terus menikmati kesenangan “dunia fujoshi” mereka. Kata kunci : fujoshi, dunia maya, persepsi, stigma

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Antropologi
Depositing User: s1 antropologi sosial
Date Deposited: 06 Jul 2022 11:01
Last Modified: 06 Jul 2022 11:01
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/107120

Actions (login required)

View Item View Item