Daumar, Mike Pahutar (2020) PERSEBARAN PERMUKIMAN DAN MODA TRANSPORTASI DI KOTA PADANG TAHUN 1957-2017. Masters thesis, Universitas Andalas.
Text (Cover dan Abstrak)
01. COVER+ABSTRAK_watermark.pdf - Published Version Download (117kB) |
|
Text (bab 1)
02. BAB I PENDAHULUAN_watermark.pdf - Published Version Download (1MB) |
|
Text (Bab IV)
03. BAB VI PENUTUP-_watermark.pdf - Published Version Download (73kB) |
|
Text (daftar Pustaka)
04. DAFTAR PUSTAKA_watermark.pdf - Published Version Download (451kB) |
|
Text (Tesis full text)
05. DRAF TESIS DAUMAR MIKE PAHUTAR, S.Pd., M.Hum_watermark.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (12MB) | Request a copy |
Abstract
Tesis ini membahas tentang Persebaran Permukiman dan Moda Transportasi di kota Padang tahun 1957-2017. Tujuan penelitian ini memberi gambaran kondisi awal kota Padang sampai menjadi ibukota Provinsi Sumatera Barat; Mengurai dinamika perkembangan permukiman dan moda transportasi kota Padang tahun 1957-1979; serta, Dinamika persebaran permukiman dan moda transpontasi kota Padang setelah pemekaran 1980-2017. Penulisan tesis ini disusun dengan menggunakan pendekatan historis yang terdiri dari empat tahapan yakni heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Hasil Penelitian menggambarkan bahwa sejak Padang menjadi ibukota provinsi tahun 1957 terjadi mobilitas penduduk yang besar-besaran. Permukiman menyebar hingga ke pusat pemerintahan, kemiliteran, perdagangan, pendidikan tinggi dan fasilitas umum lainnya. Pada luas ± 33 km2 persebaran permukiman meluas menjadi tiga kecamatan yakni Padang Barat, Padang Timur, dan Padang Utara. Selain itu, telah ditemukan juga sepeda motor disamping kereta api, bus dan Bendi yang sudah beroperasi sejak masa kolonial sebagai moda transportasinya. Pada tahun 1957-1979 terjadi invasi kota sebagai akibat pergolakan daerah PRRI, bahkan tragedi nasional 1965 yang berdampak pada ekonomi. Persebaran permukiman terbatas pada sekitaran pembangunan kota yang juga terbatas, seperti masjid Nurul Iman, RSUP M.Djamil, Lapangan Imam Bonjol, kantor Gubernur dan Komdak. Moda transportasi bertambah dengan kemunculan Bemo di tahun 1962. Memasuki ahir tahun 70-an terjadi pemadatan struktur kota seiring dengan migrasi penduduk yang meningkat ke kota Padang. Persebaran permukiman mengisi ruang-ruang kosong kota. Dalam upaya menghubungkan permukiman tersebut, selain moda transportasi yang telah ada sebelumnya, dioperasikanlah Oplet pada tahun 1976, disusul Angkot tahun 1979. Memasuki tahun 1980-2009 terjadi perluasan kota sebagai jawaban atas migrasi penduduk yang kian meningkat. Terjadi persebaran permukiman di atas luas ±694,96 km² yang menyebar hingga ke 11 kecamatan. Kemunculan Mikrolet tahun 1982 dan Taxi tahun 1990 diikuti dengan mulai tidak populernya moda lama seperti Bemo maupun Bendi. Pasca gempa bumi 2009 kota Padang tidak ingin larut dalam duka, mulai berbenah dengan menyusun RT/RW kotanya kembali. Kebijakan yang diambil pasca gempa tersebut, berbasis mitigasi bencana yang menyasar pada kawasan tinggi, seperti kearah Utara dan Timur dari kota tua, tepatnya ke arah pusat kota sekarang (Koto Tangah) dan lain-lain. Moda transportasi sebelumnya bersifat dinamis dengan terus menyesuaikan jalur atau rutenya masing-masing, muncul moda transportasi massal Trans Padang tahun 2014, disusul juga dengan fenomena baru kemunculan moda transportasi berbasis online,baik roda dua maupun roda empat menjelang akhir tahun 2017. Kata Kunci: Persebaran, Permukiman, Transportasi, Manusia, Alam, Pemerintah.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | C Auxiliary Sciences of History > CB History of civilization |
Divisions: | Pascasarjana (S2) |
Depositing User: | s2 ilmu sejarah |
Date Deposited: | 05 Jul 2022 04:15 |
Last Modified: | 05 Jul 2022 04:15 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/106919 |
Actions (login required)
View Item |