Novika, Yulanda (2022) PEMETAAN DIGITAL FRAKSIONASI KARBON (C) TANAH VULKANIS PASCA ERUPSI BERKELANJUTAN GUNUNG SINABUNG (2013-2020). Diploma thesis, Universitas Andalas.
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Absrtak.pdf - Published Version Download (63kB) |
|
Text (Bab I Pendahuluan)
BAB 1 Pendahuluan.pdf - Published Version Download (256kB) |
|
Text (Bab 5 Penutup)
BAB 5 Penutup.pdf - Published Version Download (31kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (341kB) |
|
Text (Skripsi full)
Skripsi full text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara dianggap sebagai gunung berapi aktif sejak 2010, dan setelah 3 tahun diam, aktivitas gunung berapi itu kembali pada 2013 hingga saat ini. Tercatat ada sekitar 34 kali erupsi Gunung Sinabung yang terjadi sejak kembali aktif pada tahun 2010. Endapan abu vulkanik menimbun segala sesuatu di permukaan tanah dengan ketebalan yang bervariasi. Abu vulkanik adalah bahan anorganik yang berharga dan sebagian besar terdiri dari mineral primer. Namun seiring berjalannya waktu, bahan-bahan tersebut mengalami proses pelapukan sehingga dapat menjadi sumber hara bagi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai sebaran kandungan karbon (C) beserta fraksi-fraksinya pada daerah terdampak erupsi Gunung Sinabung Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Sebanyak 34 sampel tanah pada kedalaman 0-20 cm diambil pada radius 3 sampai 7 km dari puncak gunung dengan luas daerah penelitian 4389,79 ha. Sampel dianalisis secara kimia untuk mendapatkan nilai C-organik, C-rekalsitran, C-labil, C-sangat labil, C-humus metal kompleks, C-rekalsitran, dan C-total. Metode kriging diterapkan untuk memprediksi nilai-nilai pada wilayah diluar titik sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa C-organik tertinggi sebesar 7,42% terdapat di tanah bagian Timur Laut dan terendah 5,74% berada di tanah bagian Selatan. Nilai C-rekalsitran tertinggi berada di tanah bagian Timur (1,68%), nilai terendah di tanah bagian Selatan (0,93%). Nilai C-labil tertinggi (1,65%) dan terendah (1,20%) berturut-turut berada di tanah bagian Tenggara dan Selatan. Nilai C-sangat labil tertinggi pada tanah bagian Tenggara sebesar 1,20% dan terendah sebesar 0,46% berada di tanah bagian Timur. Nilai C-humus metal kompleks tertinggi adalah 0,88% di bagian Tenggara, dan terendah 0,36% di bagian Selatan. Untuk nilai C-liat non kristalin terendah ada di tanah bagian Timur Laut (0,60%), tertinggi di tanah bagian Tenggara (0,82%), dan nilai C-total tertinggi 11,66% pada tanah bagian Timur Laut dan terendah 8,84% tanah daerah Selatan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kawasan hasil erupsi ginung Sinabung memiliki daya yang kuat untuk berkembang kembali sehingga bagus untuk dijadikan lahan pertanian
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Prof. Dr. Ir. Dian Fiantis |
Uncontrolled Keywords: | Fraksionasi Carbon, Gunung Sinabung, Tanah vulkanis |
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Ilmu Tanah |
Depositing User: | s1 ilmu tanah |
Date Deposited: | 05 Jul 2022 02:27 |
Last Modified: | 05 Jul 2022 02:27 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/106904 |
Actions (login required)
View Item |