Beni, Indra (2022) Hubungan Polimorfisme Gen OPRM1 A118G, COMT G158A, Kadar IL-4 dan IL-6 dengan Sensitivitas Nyeri Pasca Operasi pada Etnik Minangkabau. Doctoral thesis, Universitas Andalas.
Text (Cover dan Abstrak)
Abstrak_Beni Indra_1530312037.pdf - Published Version Download (1MB) |
|
Text (Bab 1)
BAB 1_Beni Indra_1530312037.pdf Download (531kB) |
|
Text (Bab 5)
BAB 5_Beni Indra_1530312037.pdf Download (2MB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka_Beni Indra_1530312037.pdf Download (802kB) |
|
Text (Disertasi Full Text)
DESERTASI FINAL_Beni Indra_1530312037.pdf Restricted to Repository staff only Download (11MB) | Request a copy |
Abstract
Nyeri adalah pengalaman sensoris dan emosional yang tidak menyenangkan yang diasosiasikan dengan, atau mirip dengan kerusakan jaringan aktual yang persepsinya dapat dipengaruhi oleh faktor genetik. Adanya polimorfisme gen OPRM1 A118G yang mengkode reseptor opioid mu (µ) dan polimorfisme COMT G158A yang mengkode untuk aktivitas enzim Catechol-O-methyl transferase (COMT) diduga akan mempengaruhi derajat nyeri yang dialami oleh pasien yang menjalani operasi. Dari sisi imunologi, tindakan operasi dapat memicu pelepasan mediator antiinflmasi (IL-4) dan proinflamasi (IL-6) yang selanjutnya akan mempengaruhi modulasi rangsangan nyeri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan polimorfisme gen OPRM1 A118G, COMT G158A, kadar IL-4 dan IL-6 dengan sensitivitas nyeri pada etnik Minangkabau. Penelitian ini mengambil 90 sampel dengan perbandingan 2:1 antara Etnik Minangkabau dan non Minangkabau yang menjalani operasi di RSUP. Dr. M. Djamil Padang dan RS Pendidikan UNAND. Pemeriksaan polimorfime gen menggunakan PCR sequencing dan kadar Interleukin dengan metode sandwhich ELISA. Pengujian hubungan polimorfisme dan Interleukin dengan sensitivitas nyeri meggunakan uji Kruskal Wallis dan Spearman. Hasil analisa pada etnik minangkabau menunjukan hubungan yang tidak bermakna antara polimorfisme gen OPRM1 A118G dengan ΔNRS dan NRS sesudah operasi (p=0,57 dan p=0,45 secara berurutan). Hubungan polimorfisme gen COMT G158A dengan ΔNRS dan NRS sesudah operasi juga tidak bermakna (p=0,26 dan p=0,13 secara berurutan). Pada Etnik Minangkabau, pengujian kadar ΔIL-4 dan IL-4 sesudah operasi dengan ΔNRS dan NRS sesudah operasi menunjukan hubungan yang tidak bermakna. Sedangkan, hubungan bermakna ditemukan antara kadar ΔIL-6 dan IL-6 sesudah operasi dengan skor ΔNRS dan NRS sesudah operasi (p=0,001; p=0,004 dan p=0,006; p=0,013 secara berurutan). Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara kadar IL-6 dengan sensitivitas nyeri setelah operasi. Sementara polimorfisme dan IL-4 tidak mempengaruhi sensitvitas nyeri.
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Polimorfisme Gen OPRM1 A118G, Polimorfisme Gen COMT G158A, Interleukin 4, Interleukin 6, Sensitivitas Nyeri, NRS, Minangkabau |
Subjects: | R Medicine > RD Surgery R Medicine > RS Pharmacy and materia medica R Medicine > RZ Other systems of medicine |
Divisions: | Pascasarjana (S3) |
Depositing User: | s3 Biomedik kedokteran |
Date Deposited: | 28 Jun 2022 06:38 |
Last Modified: | 28 Jun 2022 06:38 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/106285 |
Actions (login required)
View Item |