Hubungan polimorfisme gen HLA-DRB1 dengan alloantibodi eritrosit pada pasien transfusi berulang dengan inkompatibilitas crossmatch

Zelly, Dia Rofinda (2022) Hubungan polimorfisme gen HLA-DRB1 dengan alloantibodi eritrosit pada pasien transfusi berulang dengan inkompatibilitas crossmatch. Doctoral thesis, Universitas Andalas.

This is the latest version of this item.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version

Download (383kB)
[img] Text (BAB 1)
BAB 1.pdf - Published Version

Download (294kB)
[img] Text (BAB 7)
BAB 7.pdf - Published Version

Download (179kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (259kB)
[img] Text (DISERTASI UTUH)
DISERTASI UTUH.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (14MB)

Abstract

Transfusi darah merupakan terapi suportif sangat vital dalam penatalaksanaan pasien hemato-onkologi yang ditransfusi secara berulang. Tranfusi darah berulang berisiko terjadi alloimunisasi sehingga terbentuk alloantibodi yang dapat menyebabkan inkompatibilitas crossmatch. Pembentukan alloantibodi dipengaruhi oleh beberapa faktor termasuk faktor genetik. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan polimorfisme gen HLA-DRB1 dengan alloantibodi eritrosit pada pasien transfusi berulang dengan inkompatibilitas crossmatch. Penelitian observasional analitik dengan rancangan potong lintang dilakukan pada 47 pasien hemato-onkologi yang mendapat transfusi berulang di Bagian Ilmu Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang berusia ≥18 tahun dengan riwayat transfusi eritrosit minimal tiga unit packed red cell (PRC) dalam tiga bulan terakhir. Pasien dengan riwayat penyakit autoimun, sedang hamil, direct coomb’s test positif dan C-Reactive Protein >100 mg/L dikeluarkan dari penelitian ini. Alloantibodi positif ditentukan dari hasil indirect coomb’s test positif, inkompatibilitas crossmatch ditentukan dari hasil crossmatch mayor positif dan polimorfisme gen HLA-DRB1 ditentukan menggunakan PCR-Sequence Specific Primer dan sistem elektroforesis untuk alel HLA-DRB1*04, HLA-DRB1*09. HLA-DRB1*11 dan HLA-DRB1*15. Hasil penelitian pada 47 pasien hemato-onkologi yang mendapat transfusi berulang didapatkan alloantibodi positif sebanyak enam pasien (12,8%). Semua pasien dengan alloantibodi positif mengalami inkompatibilitas crossmatch, yang terdapat pada pasien dengan diagnosis Acute Myeloblastic Leukemia dan Leukemia Granulositik Kronik masing-masing sebanyak 33,3% diikuti oleh Myelodysplastic Syndrome dan Multiple Myeloma masing-masing 16,7%. Persentase alloantibodi yang positif lebih tinggi pada alel HLA-DRB1*15 positif dibandingkan dengan HLA-DRB1*15 negatif yaitu 100% berbanding 2,4%. Persentase alloantibodi positif juga lebih tinggi pada alel HLA-DRB1*04 positif dibandingkan dengan HLA-DRB1*04 negatif yaitu 60% berbanding 7,1% dan secara statistik perbedaan tersebut bermakna (P<0,05), sedangkan persentase alloantibodi positif pada alel HLA-DRB1*11 positif juga lebih tinggi dibandingkan dengan alel HLA-DRB1*11 negatif yaitu 33,3% berbanding 11,4%, tetapi tidak bermakna secara statistik (P>0,05). Alloantibodi positif tidak ditemukan pada alel HLA-DRB1*09 positif. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa terdapat hubungan polimorfisme gen HLA-DRB1 yaitu alel HLA-DRB1*15 dan HLA-DRB1*04 dengan alloantibodi eritrosit yang menyebabkan inkompatibilitas crossmatch pada pasien transfusi berulang.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Primary Supervisor: Prof. Dr. dr. Eryati Darwin, PA(K)
Uncontrolled Keywords: transfusi berulang, alloantibodi, inkompatibiltas crossmatch, polimorfisme gen HLA-DRB1
Subjects: R Medicine > RB Pathology
Divisions: Pascasarjana (S3)
Depositing User: s3 Biomedik kedokteran
Date Deposited: 23 Jun 2022 05:06
Last Modified: 23 Jun 2022 05:06
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/105889

Available Versions of this Item

Actions (login required)

View Item View Item