Hubungan Pemberian Terapi Antipsikotik dengan Lama Rawat Inap dan Skor PANSS-EC Pasien Skizofrenia di RSJ Prof. Dr. Hb Saanin Padang

Amni, Hudiyah (2022) Hubungan Pemberian Terapi Antipsikotik dengan Lama Rawat Inap dan Skor PANSS-EC Pasien Skizofrenia di RSJ Prof. Dr. Hb Saanin Padang. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Abstrak)
COVER + ABSTRAK_GOOGLE SCHOLAR.pdf - Published Version

Download (255kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB 1 Pendahuluan)
BAB 1(PENDAHULUAN)_GOOGLE SCHOLAR.pdf - Published Version

Download (285kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB AKHIR Penutup)
BAB AKHIR (PENUTUP)_GOOGLE SCHOLAR.pdf - Published Version

Download (285kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA_GOOGLE SCHOLAR.pdf - Published Version

Download (305kB) | Preview
[img] Text (Skripsi Full Text)
SKRIPSI FULL_GOOGLE SCHOLAR.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Skizofrenia adalah suatu penyakit psikiatrik atau suatu gangguan kejiwaan yang ditandai dengan adanya sindrom heterogen seperti delusi, halusinasi, pikiran aneh serta tidak teratur, dan kegagalan fungsi psikososial. Skizofrenia merupakan gangguan jiwa berat dan kontributor terbesar dalam hal yang menyebabkan kecacatan di Indonesia. Antipsikotik tipikal dan atipikal adalah terapi pengobatan utama pada skizofrenia. Keefektivan dan kebermanfaatan dari pemberian antipsikotik terhadap salah satu parameter luaran terapinya berupa skor PANSS-EC (Positive and Negative Syndrom Scale-Excitement Component) dan lama rawat inap masih menjadi hal yang sering diperdebatkan sampai sekarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sosiodemografi pasien serta melihat hubungan pemberian terapi antipsikotik dengan lama rawat inap dan skor PANSS-EC pasien skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Dr. HB Saanin Padang. Penelitian ini bersifat observasional, menggunakan analisis cross-sectional, dan dilakukan secara retrospektif. Analisis univariat digunakan untuk menilai karakteristik sosiodemografi pasien dan analisis bivariat berupa uji kruskal-wallis untuk melihat hubungan antara kelompok obat antipsikotik dengan lama rawat inap dan skor PANSS-EC pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien skizofrenia terbanyak adalah pasien laki-laki (72.7 %) dengan tipe skizofrenia paranoid (42.8 %), dan pada rentang usia 26-35 (33.9 %). Kemudian, pada penelitian ini tidak ditemukan adanya perbedaan yang signifikan antara pemberian terapi antipsikotik dengan lama rawat inap dan skor PANSS-EC pasien. Selain itu, ditemukan korelasi antara jenis kelamin dengan penurunan skor PANSS-EC serta antara tipe skizofrenia dengan lama rawat inap pasien. Jadi, berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak adanya hubungan yang signifikan antara pemberian antipsikotik yang berbeda dengan lama rawat inap dan penurunan skor PANSS-EC pasien.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions: Fakultas Farmasi
Depositing User: s1 Fakultas Farmasi
Date Deposited: 03 Jun 2022 03:39
Last Modified: 03 Jun 2022 03:39
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/104996

Actions (login required)

View Item View Item