Hana, Maghfyra (2022) Efek Teratogen Obat Antituberkulosis (OAT) Kombinasi HRZE (Isoniazid, Rifampisin, Pirazinamid, Etambutol) pada Morfologi Fetus Mencit Putih (Mus Muculus L.). Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (292kB) | Preview |
|
|
Text (Bab 1 Pendahuluan)
Bab 1 (Pendahuluan).pdf - Published Version Download (234kB) | Preview |
|
|
Text (Bab Akhir Penutup)
Bab Akhir (Penutup).pdf - Published Version Download (167kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (262kB) | Preview |
|
Text (Skripsi full text)
SKRIPSI Hana Maghfyra 1811013007.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Obat antituberkulosis kombinasi HRZE (Isoniazid, Rifampisin, Pirazinamid, dan Etambutol) merupakan paduan obat lini pertama untuk pengobatan tuberkulosis kasus baru dengan hasil pemeriksaan bakteri tahan asam positif. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efek samping morfologi dan viseral dari fetus mencit yang diberi obat antituberkulosis kombinasi HRZE (isoniazid, rifampisin, pirazinamid, etambutol) selama lima hari periode organogenesis. Sebanyak sepuluh ekor mencit hamil dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan yang diberikan kombinasi HRZE. Laparatomi dilakukan pada hari ke-18 kehamilan untuk melihat cacat morfologi dan viseral dengan cara fetus direndam dalam larutan alizarin dan bouin. Kecacatan fetus dianalisis secara deskriptif berupa perbandingan antara kelompok perlakuan dan kontrol. Berat badan induk, jumlah fetus, dan berat badan fetus dianalisis menggunakan uji T independent (tingkat kebermaknaan diambil apabila p<0,05). Hasil menunjukkan adanya kelainan morfologis pada kelompok mencit yang diberikan obat antituberkulosis kombinasi HRZE. Secara statistika, perbedaan yang signifikan antara berat badan induk dan berat badan fetus mencit kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan (p<0,05). Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara jumlah fetus mencit kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan (p>0,05). Kelainan yang dilihat dari hasil fiksasi di larutan alizarin berupa tulang yang belum mengeras menjadi tulang sejati pada tulang belakang, sternum, telapak tangan, telapak kaki, dan tulang jari. Hasil fiksasi bouin dilihat berupa hemoragi pada fetus kelompok perlakuan di daerah abdomen bagian bawah, punggung, telinga, dan ekor. Tidak terdapat abnormalitas pada celah – celah langit mulut.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Prof. Dr. apt. Almahdy A, MS. |
Uncontrolled Keywords: | tuberkulosis, teratogen, HRZE, viseral, morfologi. |
Subjects: | R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology |
Divisions: | Fakultas Farmasi |
Depositing User: | s1 Fakultas Farmasi |
Date Deposited: | 03 Jun 2022 03:23 |
Last Modified: | 03 Jun 2022 03:23 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/104936 |
Actions (login required)
View Item |