Muhamad, Irfan (2022) MAKNA FRASE KHOTBAH SI BISU DALAM KUMPULAN PUISI KHOTBAH SI BISU KARYA DEDDY ARSYA (TINJAUAN SEMIOTIK RIFFATERRE). Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (328kB) | Preview |
|
|
Text (Bab I)
BAB I.pdf - Published Version Download (470kB) | Preview |
|
|
Text (Bab IV)
BAB IV.pdf - Published Version Download (58kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (171kB) | Preview |
|
![]() |
Text (Skripsi Full)
Skripsi Full.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Muhamad Irfan, 1510722020. Makna Frase Khotbah Si Bisu Dalam Kumpulan Puisi Khotbah Si Bisu Karya Deddy Arsya, Tinjauan Semiotik Riffaterre. Skripsi. Padang. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 2022. Pembimbing I: Dr. Syafril, M.Si. Pembimbing II: Dra. Armini Arbain, M.Hum. Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan makna frase khotbah si bisu dengan mengambil lima sampel puisi yang terdapat dalam kumpulan puisi Khotbah Si Bisu karya Deddy Arsya. Puisi yang dianalisis yaitu “Jalak di Punggung Kerbau”, “Dari Naskah Tuanku Imam”, “Perang LimaTahun”, “Jami’an Menarik Tali Pancing”, dan “Kisah yang Agak Sedih”. Analisis makna dalam penelitian ini menggunakan teori dan kerangka analisis semiotik Riffaterre yang terdiri dari dua tahapan pembacaan analisis yaitu heuristik dan hermeneutik. Analisis pertama dilakukan untuk memahami puisi secara gramatikal dan analisis yang kedua untuk memahami makna puisi secara semiotik. Sedangkan dalam hal metode, penelitian ini mengaplikasikan metode penelitian kualitatif-deskriptif dengan tahap-tahap analisis yang terdiri dari empat tahapan yaitu tahap pembacaan heuristik dan hermeneutik, tahap ketidaklangsungan ekspresi, tahap matrik, model, dan varian, dan tahap hipogram. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa lima puisi sampel penelitian ini merupakan teks-teks yang merepresentasikan sejarah yang melekat utuh di Indonesia, seperti kearifan lokal yang tidak dapat dipisahkan dari ingatan masyarakatnya, meskipun sejarah terkadang dibungkam oleh kaum pemenang, sehingga menciptakan sejarah sendiri. Representasi tersebut dikonkretkan dalam wujud reka ulang sejarah menurut perspektif Deddy Arsya atau merawat ingatan dengan menghadirkan dokumentasi kilas balik kepada masa-masa bersejarah di Indonesia melalui tafsiran Deddy Arsya. Makna frase khotbah si bisu yaitu sejarah yang hanya diam terpaku, orang-orang tidak lagi mementingkan atau tidak berkeinginan mengenal sejarah itu sendiri, sehingga sejarah yang dianggap penting menjadi sesuatu yang diam atau bisu. Kekuatan sejarah yang dilupakan oleh orang-orang membuat sejarah itu melemah sendirinya. Kumpulan puisi Khotbah Si Bisu merupakan sindiran yang dihadirkan yaitu menuliskan sejarah melalui karya sastra (puisi) untuk mengingatkan kita kembali bahwa mengenal sejarah itu merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan sebagai makhluk sosial. Kata kunci: makna, frase khotbah si bisu, kumpulan puisi Khotbah Si Bisu, Deddy Arsya semiotik Riffaterre, heuristik, hermeneutik.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dr. Syafril, M.Si |
Subjects: | R Medicine > RK Dentistry |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Sastra Indonesia |
Depositing User: | s1 sastra indonesia |
Date Deposited: | 19 May 2022 09:16 |
Last Modified: | 19 May 2022 09:16 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/104494 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |