Analisis Aktivitas Antioksidan, Sitotoksik dan Docking Molekuler Senyawa Antosianin (Delphinidin, Sianidin dan Petunidin) Menggunakan Metode DFT

Resin, Putra Teja Kusuma (2022) Analisis Aktivitas Antioksidan, Sitotoksik dan Docking Molekuler Senyawa Antosianin (Delphinidin, Sianidin dan Petunidin) Menggunakan Metode DFT. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover dan Abstrak)
Abstrak.pdf - Published Version

Download (332kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab I. Pendahuluan)
Bab I. Pendahuluan.pdf - Published Version

Download (266kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab V. Penutup)
Bab V. Penutup.pdf - Published Version

Download (253kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (313kB) | Preview
[img] Text (Skripsi Full Text)
Skripsi Full Text.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Penelitian mengenai analisis teoritik aktivitas antioksidan dan sitotoksik senyawa turunan antosianin telah dilakukani menggunakan metode Density Functional Theory (DFT)/B3LYP/6-31G menggunkan program Gaussian 16 W. Kereaktifan senyawa turunan antosianin dapat diurutkan sebagai berikut: petunidin > delphinidin > sianidin. Berdasarkan parameter kereaktifannya, senyawa petunidin murni lebih baik dibandingkan 3-petunidin glikosida. Berdasarkan mekanisme reaksi antioksidan, mekanisme pemutusan ikatan OH yang menghasilkan H• dan ArO• lebih cocok dengan mekanisme Sequential Proton Loss Electron Transfer (SPLET) karena dihasilkan energi total Proton Afinity (PA) + Electron Transfer Energy (ETE) yang lebih kecil. Analisis pKa senyawa pelargonidin, malvidin, dan peonidin menggunakan Marvin Sketch 19.25 menunjukkan bahwa pKa senyawa sianidin, delphinidin dan petunidin mendekati pKa darah sehingga dapat dinyatakan larut dalam darah. Penentuan toksisitas senyawa turunan antosianin dengan program OSIRIS Property Explorer menunjukkan bahwa senyawa turunan antosianin memenuhi aturan Lipinsky sebagai kandidat obat, tidak bersifat tumorgenetik, tidak menyebabkan iritasi dan tidak menyebabkan mutasi gen serta memiliki kemiripan skor obat dengan obat yang ada sebesar 0.44. Sesuai dengan persamaan Hubungan Kuantitatif Stuktur dan Aktivitas (HKSA) terpilih didapatkan nilai Inhibition Concentration 50% (IC50) teoritik sama dengan eksperimen. Berdasarkan analisis docking molekular menggunakan program MOE pada senyawa turunan antosianin secara keseluruhan molekul petunidin dan delphinidin memiliki interaksi yang lebih banyak dengan protein, sehingga lebih potensial sebagai kandidat obat dengan energi docking terbesar -5,9044 kkal/mol.

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Imelda, M. si
Uncontrolled Keywords: Antosianin, DFT, Antioksidan, Toksisitas, Docking molekular
Subjects: Q Science > QD Chemistry
Divisions: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Kimia
Depositing User: s1 kimia kimia
Date Deposited: 17 May 2022 07:21
Last Modified: 17 May 2022 07:21
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/103999

Actions (login required)

View Item View Item