ANALISIS PENGELOLAAN HUTAN ADAT OLEH LEMBAGA HUTAN ADAT (Studi Kasus Hutan Adat Nenek Limo Hiang Tinggi Nenek Empat Betung Muara Air Dua di Desa Hiang Tinggi dan Desa Betung Kuning Kecamatan Sitinjau Laut Kabupaten Kerinci)

AGUNG, MANDERA DARMAWAN (2015) ANALISIS PENGELOLAAN HUTAN ADAT OLEH LEMBAGA HUTAN ADAT (Studi Kasus Hutan Adat Nenek Limo Hiang Tinggi Nenek Empat Betung Muara Air Dua di Desa Hiang Tinggi dan Desa Betung Kuning Kecamatan Sitinjau Laut Kabupaten Kerinci). Diploma thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

[img] Text (SKRIPSI)
201602111015th_skripsi upload dengan lampiran.compressed.compressed.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Lembaga Hutan Adat, Mendeskripsikan Kondisi Hutan Adat dan Menganalisis Pengelolaan Hutan Adat Nenek Limo Hiang Tinggi Nenek Empat Betung Muara Air Dua di Desa Hiang Tinggi dan Desa Betung Kuning di Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai bulan Mei 2015. Metode Penelitian Yang digunakan Adalah metode Studi Kasus dan Design Principle Ostrom dengan mengunakan data primer dan sekunder. Dalam Pengumpulan data, mengunakan teknik penelusuran dokumen, wawancara mendalam, Focus Group Discussion (FGD), dan Observasi. Dari hasil Penelitian ini dianalisis dengan cara mereduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, serta dengan membandingkan prinsip pengelolaan hutan adat dengan prinsip Ostrom dengan cara analisis deskriptif kualitatif. Dari Hasil Penelitian tersebut didapatkan bahwa Lembaga hutan memiliki peran sebagai pengatur dan pengelola hutan adat, dimana lembaga adat ini telah memiliki struktur dan pembagian kerja yang jelas dalam pengelolaan hutan adat. Terkait Kondisi Hutan hutan adat Nenek Limo Hiang Tinggi Nenek Empat Betung Muara Air Dua termasuk hutan primer dengan areal basal mencapai 351,77 M²/Ha menandakan kondisi hutan kurang baik dan tidak sehat, Sedangkan pengelolaan yang dilakukan oleh lembaga hutan adat tidak maksimal dan tidak dikelola dengan baik yaitu, kurangnya pengawasan, peraturan adat yang tidak disosialisasikan dengan jelas serta tidak adanya penindakan terhadap pelanggaran dihutan adat dengan tegas. Berdasarkan hasil penelitian sebaiknya ditinjau lagi pengakuan hutan adat dan sebaiknya dilakukan Joint Forest Management (JFM) dalam pengelolaan hutan adat, bagi lebaga hutan adat perlu diperketat lagi pengawasan hutan adat. Kata kunci: Hutan Adat, Pengelolaan, Lembaga

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian
Depositing User: Yth Vebi Dwi Putra
Date Deposited: 07 Jun 2016 08:34
Last Modified: 07 Jun 2016 08:34
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/10387

Actions (login required)

View Item View Item