William, Edward Maxey (2022) RESISTENSI ANAK YANG BERKONFLIK DENGAN HUKUM TERHADAP HEGEMONI NEGARA: STUDI KASUS DI LPKA "BELANTARA". Masters thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (481kB) | Preview |
|
|
Text (BAB 1 (Pendahuluan))
BAB 1 (Pendahuluan).pdf - Published Version Download (766kB) | Preview |
|
|
Text (Bab Akhir (Penutup))
BAB Akhir (Penutup).pdf - Published Version Download (459kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (597kB) | Preview |
|
Text (Tesis full text)
Tugas Akhir Ilmiah Utuh.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (19MB) |
Abstract
Tesis ini mendeskripsikan resistensi Anak yang Berkonflik dengan Hukum terhadap hegemoni negara dan menjelaskan serta menganalisis hegemoni negara, khususnya di LPKA Belantara. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif, dan menekankan teori antropologi postmodern. Penelitian ini mengambil konsep-konsep penting diantaranya adalah hegemoni dan resistensi, serta yang tertera dalam structuration theory dan habitus guna menganalisis hubungan antara aktor dan agency dalam field LPKA Belantara dalam proses hegemoni dan resistensi yang dilakukan. Hasil penelitian menemukan bahwa negara menegaskan kuasa dengan mendominasi dan mengendalikan Anak. Beberapa cara utama di mana negara mendominasi dan menegaskan kuasanya, yaitu dengan pengontrolan ruang, rezim pendisiplinan, pengaturan wacana, dan melanggar aturan. Negara, sebagai aktor berkuasa, dapat mengatur transkrip publik dan menciptakan kondisi-kondisi struktural yang menghegemoni Anak. Anak berupaya melawan hegemoni tersebut dengan perilaku yang dikategorikan sebagai resistensi karena menggagalkan tujuan dan nilai dari kuasa dominan meskipun perlawanan Anak tidak selalu berdasarkan perilaku yang consciously political. Resistensi Anak yang dijalankan di LPKA Belantara dikategorikan sebagai penciptaan identitas perlawanan, pengontrolan ruang, pengaturan wacana, pelanggaran terhadap aturan, pembangkangan, kesesuaian, dan kelambanan. Karena terdapat kesenjangan kuasa antara Anak sebagai kelompok bawahan dan pegawai LPKA sebagai kelompok dominan, resistensi yang dimunculkan Anak sering kali merupakan perlawanan pada transkrip tersembunyi. Sebab Anak tidak menganggap mampu melawan kuasa formal negara, Anak mengutamakan bentuk resistensi yang tidak berisiko tinggi. Data menunjukkan bahwa siklus hegemoni dan resistensi yang dijalankan oleh kedua belah pihak menghasilkan lingkungan resistensi, yaitu budaya resistensi yang diciptakan dan diteruskan di LPKA Belantara. Hasil penelitian menyarankan bahwa negara menilai apakah LPKA merupakan tempat terbaik untuk menempatkan Anak karena siklus hegemoni negara dan resistensi Anak menciptakan sebuah lingkungan yang tidak mampu membina Anak secara maksimal.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Primary Supervisor: | Zainal Arifin, Dr., M.Hum |
Uncontrolled Keywords: | Anak yang Berkonflik dengan Hukum, resistensi, hegemoni, LPKA |
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform |
Divisions: | Pascasarjana (S2) |
Depositing User: | s2 antropologi antropologi |
Date Deposited: | 11 May 2022 08:23 |
Last Modified: | 11 May 2022 08:23 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/102799 |
Actions (login required)
View Item |