Wahyudy, Silvy (2022) PROFIL KANDUNGAN KIMIA DAN UJI WAKTU BUNUH MINYAK ATSIRI JAHE MERAH (Zingiber officinale var. rubrum Theilade) TERHADAP BAKTERI PENGINFEKSI LUKA. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover & Abstrak)
Cover_Abstrak_SilvyWahyudy_1811013003.pdf - Published Version Download (129kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I Pendahuluan)
BAB I_ Silvy Wahyudy_1811013003.pdf - Published Version Download (138kB) | Preview |
|
|
Text (BAB Penutup)
BAB Penutup_ Silvy Wahyudy_1811013003.pdf - Published Version Download (58kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka_ Silvy Wahyudy_1811013003.pdf - Published Version Download (194kB) | Preview |
|
Text (Tugas Akhir Utuh)
Skripsi_SilvyWahyudy_1811013003.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (7MB) |
Abstract
Salah satu tanaman yang digunakan sebagai obat bahan alam adalah jahe. Rimpang jahe merah (Zingiber officinale var. rubrum Theilade) mengandung minyak atsiri yang dapat menjadi alternatif kelas antibakteri alami dengan spektrum luas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kandungan kimia, aktivitas antibakteri, serta pengaruh konsentrasi dan lamanya waktu inkubasi minyak atsiri jahe merah terhadap jumlah koloni bakteri penginfeksi luka. Minyak atsiri diisolasi dengan metode hidrodistilasi dan kandungannya dianalisis menggunakan spektroskopi ATR-FTIR dan GC-MS. Aktivitas Antibakteri dari minyak atsiri ditentukan dengan metode dilusi cair. Nilai KHM terkecil digunakan untuk pengujian waktu bunuh bakteri. Rendemen yang diperoleh 0,532%v/b, berwarna kuning keemasan dengan aroma menyengat, bobot jenis 0,876g/mL, indeks bias 1,4789, dan rotasi optik 119,49o. Senyawa mayor yang diperoleh: E-Citral (19,01%), Z-Citral (14,82%), Geranyl Acetate (11,90%), Geraniol (9,56%), dan 1,8-Cineole (5,84%). Minyak atsiri jahe merah memiliki nilai KHM dan KBM terkecil untuk bakteri Gram-positif Staphylococcus aureus (3,1 dan 3,1 mg/mL) dan bakteri Gram-negatif, Proteus mirabilis (6,3 dan 12,5 mg/mL). Hasil analisis menggunakan Kruskal Wallis menunjukkan hubungan sampel dan konsentrasi dengan jumlah koloni memiliki P-value <0,05 terhadap kedua bakteri uji. Akan tetapi, P-value >0,05 bila jumlah koloni bakteri dihubungkan dengan lamanya inkubasi. Kesimpulannya, minyak atsiri memiliki kandungan kimia yang dapat dijadikan sebagai antibakteri. Perbedaan sampel dan konsentrasi berpengaruh signifikan terhadap jumlah koloni bakteri, tetapi tidak dengan lamanya waktu inkubasi. Kata Kunci: Minyak atsiri, Jahe Merah, Kandungan Kimia, Aktivitas Antibakteri
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Prof. apt. Dachriyanus, PhD. |
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Fakultas Farmasi |
Depositing User: | s1 Fakultas Farmasi |
Date Deposited: | 12 May 2022 03:24 |
Last Modified: | 12 May 2022 03:24 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/102716 |
Actions (login required)
View Item |