UJI DIAGNOSTIK METODE RABIES INDIRECT ANTIGEN DETECTION PADA KELENJAR SALIVA SUBMANDIBULA HEWAN PENULAR RABIES YANG DIDUGA TERINFEKSI VIRUS RABIES

RUDI, HARSO NUGROHO (2014) UJI DIAGNOSTIK METODE RABIES INDIRECT ANTIGEN DETECTION PADA KELENJAR SALIVA SUBMANDIBULA HEWAN PENULAR RABIES YANG DIDUGA TERINFEKSI VIRUS RABIES. Masters thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Fulltext)
201410271329th_1220312035_tesis_rudi_riad_rabies_biomedik.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (911kB)

Abstract

Rabies adalah penyakit zoonosis yang mematikan bagi hewan maupun manusia yang disebabkan oleh virus neurotropik. Virus bereplikasi di sel saraf otak dan mengalami pergerakan sentrifugal ke sel asiner kelenjar saliva dan organ lain. Metode direct Fluorescence Antibody technique (dFAT) pada sampel otak merupakan baku emas pengujian rabies menurut Office International des Epizooties ( OIE), namun metode ini mahal dan sulit dalam pengambilan sampelnya. Metode Rabies indirect antigen detection (RIAD) pada kelenjar saliva submandibula merupakan alternatif dalam pengujian rabies. Penelitian ini bertujuan untuk uji diagnostik pengujian rabies dengan metode RIAD pada kelenjar saliva submandibula. Penelitian cross sectional study, dilakukan di Balai Veteriner Bukittinggi, sampel dipilih dengan teknik konsekutif. Pengujian rabies dengan besar sampel 45 dilakukan dengan metode RIAD pada kelenjar saliva submandibula sebagai data primer dibandingkan dengan hasil dFAT pada hipokampus otak sebagai baku emas. Komponen uji diagnostik meliputi reliabilitas dan validitas dengan variabel penelitian berupa sensitivitas, spesifisitas, nilai prediktif positif, dan nilai prediktif negatif. Pada hasil uji rabies dengan dFAT dari 45 sampel terdapat 32 sampel (71,11%) yang menunjukkan positif dan sebanyak 13 sampel (28,89%) menunjukkan hasil negatif. Hasil pengujian RIAD terdapat 30 sampel (66,67%) yang menunjukkan positif benar, 11 sampel (24,44%) menunjukkan hasil negatif benar, dan masing masing 2 sampel (4,44%) yang menunjukan positif palsu dan negatif palsu. Hasil RIAD dibandingkan dengan hasil dFAT didapatkan sensitivitas relatif RIAD pada dFAT adalah 93,75%, spesifisitas relatif 84,61%, Nilai prediktif positif 93,75% dan nilai prediktif negatif 84,61%. Reliabilitas dengan nilai Kappa 0.82 (sangat baik). Kesimpulan pada penelitian ini adalah metode RIAD pada kelenjar saliva submandibula memiliki validitas (sensitivitas, spesifisitas, nilai prediktif positif dan nilai prediktif negatif) yang hampir sama dengan baku emas dFAT, sehingga dapat digunakan sebagai metode alternatif dalam mendiagnosis rabies yang potensial dan disarankan penggunaannya. Kata kunci. Rabies, Deteksi antigen, Uji diagnostik, Rabies Indirect Antigen Detection (RIAD), dFAT

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
R Medicine > RB Pathology
Divisions: Pascasarjana (Tesis)
Depositing User: ms Meiriza Paramita
Date Deposited: 03 Jun 2016 08:53
Last Modified: 03 Jun 2016 08:53
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/10256

Actions (login required)

View Item View Item