Analisis Usahatani Padi Bujang Marantau Di Nagari Gantung Ciri Kecamatan Kubung Kabupaten Solok

ALVIEDO, ALVIEDO (2022) Analisis Usahatani Padi Bujang Marantau Di Nagari Gantung Ciri Kecamatan Kubung Kabupaten Solok. Diploma thesis, Fakultas Pertanian.

Preview	Text (Cover dan Abstrak) Cover dan Abstrak.pdf Download (505kB) | Preview
Preview	Text (BAB 1) BAB 1.pdf Download (537kB) | Preview
Preview	Text (BAB 5) BAB 5.pdf Download (295kB) | Preview
Preview	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf Download (223kB) | Preview
	Text (Skripsi full text) ALVIEDO Skripsi.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)

Abstract

Analisis usahatani penting dilakukan untuk mengetahui alokasi penggunaan sumberdaya pada sebuah usahatani. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan teknik budidaya padi bujang marantau dan menganalisis pendapatan serta keuntungan pada usahatani padi bujang marantau di Nagari Gantung Ciri Kecamatan Kubung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dimana dalam pengambilan sampelnya menggunakan metode survei. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan teknik budidaya padi bujang marantau yang dilakukan oleh petani di Nagari Gantung Ciri tidak jauh berbeda dengan teknik budidaya padi pada umumnya. Namun pada kegiatan persemaian, penanaman, penyiangan dan pemupukan memiliki sedikit perbedaan. Produksi rata-rata padi bujang marantau adalah 6.012Kg/Ha/MT. Penerimaan rata-rata yang diperoleh petani adalah Rp.32.059.737/Ha/MT dengan biaya tunai yang dibayarkan sebesar Rp.10.556.567/Ha/MT dan biaya diperhitungkan sebesar Rp.11.810.327/Ha/MT. Berdasarkan analisis pendapatan, diperoleh pendapatan rata-rata sebesar Rp.21.503.170,49/Ha/MT dengan keuntungan sebesar Rp.9.692.842/Ha/MT. Analisis R/C ratio dari usahatani padi bujang marantau sebesar 1,4 artinya untuk setiap Rp 1,00 total biaya yang dikeluarkan petani akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp. 1,4. Hal ini memperlihatkan bahwa usahatani padi bujang marantau layak untuk dibudidayakan. Terkait dengan adanya perbedaan dalam teknik budidaya, maka perlu peran aktif petani dalam kegiatan penyuluhan dan peran peyuluh dalam mensosialsasikan teknik budidaya yang baik. Selain itu, untuk mengatasi pemakaian input yang cukup tinggi, terutama pada penggunaan pupuk dan benih maka sebaiknya petani melakukan inovasi-inovasi baru terhadap budidaya padi bujang marantau.

Actions (login required)

View Item