FEBY, HELWINA (2022) PERBANDINGAN GAMBARAN HISTOPATOLOGI PENYEMBUHAN LUKA STROMAL KORNEA TIKUS DENGAN DAN TANPA PEMBERIAN VITAMIN A TOPIKAL. Masters thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.
|
Text (COVER DAN ABSTRAK)
COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version Download (90kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version Download (193kB) | Preview |
|
|
Text (BAB VII)
BAB VII.pdf - Published Version Download (34kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA (3).pdf - Published Version Download (179kB) | Preview |
|
Text (THESIS FULL)
THESIS FULL.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
Kornea terdiri dari lima lapisan, yaitu: lapisan epitel, membran bowman, Stromal, membran descemet serta lapisan endotel. Stromal kornea terdiri dari matrix ekstraseluler, keratosit, fibroblas dan serat saraf. Matrix ekstraseluler terdiri dari kolagen dan glikosaminoglikan. Kolagen membentuk lebih dari 70% dari berat kornea. Vitamin A memberikan efek terhadap proliferasi dan migrasi keratosit stromal kornea. Vitamin A dapat menyebabkan peningkatan produksi beberapa komponen matriks ekstraselular stromal seperti kolagen, proteoglikan (keratocan, lumican, decorin) dan menurunnya Matrix Metalloproteinase (MMPs) serta mengurangi densitas scar. Tujuan: Mengetahui perbandingan jumlah keratosit pada kornea tikus yang mengalami luka stromal pada preparat histopatologis dengan dan tanpa pemberian vitamin A topikal selama 3 hari dan selama 5 hari. Metode: Metode pengambilan sampel berdasarkan perhitungan besar sampel yang didapatkan dari 28 ekor tikus yang kemudian dibagi dalam 4 kelompok, yaitu kelompok A1 diberi antibiotik topikal selama 3 hari, kelompok A2 diberi antibiotik topikal dan vitamin A topikal selama 3 hari, kelompok B1 diberi antibiotik topikal selama 5 hari, kelompok B2 diberi antibiotik topikal dan vitamin A topikal selama 5 hari. Seluruh tikus diberikan luka stromal kornea dengan kedalaman luka kornea 0,1 mm, panjang 2 mm. Hasil: Rerata keratosit pada kelompok tanpa terapi Vitamin A topikal selama 5 hari (30,163±3,200) lebih banyak dibandingkan selama 3 hari (25,436±3,821). Rerata keratosit pada kelompok dengan terapi vitamin A topikal selama 5 hari (36,758±4,120) lebih banyak dibandingkan selama 3 hari (32,108±3,622). Rerata jumlah keratosit kelompok dengan terapi vitamin A topikal selama 3 hari lebih banyak dibandingkan tanpa terapi vitamin A topikal. Rerata jumlah keratosit kelompok dengan terapi vitamin A topikal selama 5 hari lebih banyak dibandingkan tanpa terapi vitamin A topikal. Analisis statistik dari rerata jumlah keratosit dilakukan menggunakan uji T-Test dan pada penelitian ini memberikan perbandingan signifikan karena didapatkan nilai p=0,000. Kesimpulan: Pemberian vitamin A topikal pada luka stromal tikus dapat meningkatkan jumlah keratosit selama dibandingkan tanpa vitamin A topikal. Pemberian vitamin A topikal pada luka stromal kornea dapat mempercepat penyembuhan luka stromal.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Primary Supervisor: | DR. Dr. Hendriati, SpM (K) |
Uncontrolled Keywords: | Luka stromal, vitamin A topikal, keratosit |
Subjects: | R Medicine > RE Ophthalmology |
Divisions: | Pascasarjana (S2) |
Depositing User: | s2 Program Pendidikan Dokter Spesialis |
Date Deposited: | 26 Apr 2022 02:22 |
Last Modified: | 26 Apr 2022 02:22 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/101979 |
Actions (login required)
View Item |