Irma, Alfie Yassin (2021) MODEL LOKASI DAN ALOKASI KORBAN DAN TENAGA KESEHATAN UNTUK MENANGGULANGI KRISIS KESEHATAN YANG TERJADI PADA GEMPA-TSUNAMI DI KOTA PADANG. Masters thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
ABSTRAK.pdf - Published Version Download (235kB) | Preview |
|
|
Text (Bab 1 Pendahuluan)
BAB I PENDAHULUAN.pdf - Published Version Download (359kB) | Preview |
|
|
Text (Bab 6 Kesimpulan)
BAB VI KESIMPULAN.pdf - Published Version Download (215kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (218kB) | Preview |
|
Text (Tesis Full Text)
TESIS FULLTEXT.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
Abstract
Gempa yang terjadi di Padang tahun 2009 menyebabkan 771 orang mengalami luka ringan, 431 orang mengalami luka berat dan menewaskan 383 orang. Keterbatasan kapasitas menyebabkan korban terpaksa diletakkan di koridor, teras maupun tenda darurat yang dipasang di rumah sakit. Pemerintah Kota Padang melalui rencana kontingensi menghadapi tsunami kota Padang memperkirakan sebanyak 555.664 korban jiwa akan terancam, dengan korban luka ringan sebanyak 29.520 orang, luka sedang sebanyak 32.800 orang, dan luka berat sebanyak 131.201 orang. Sedangkan saat ini jumlah ketersediaan tenaga kesehatan saat ini. Penelitian ini menentukan jumlah korban dan jumlah tenaga kesehatan (dokter umum, dokter anestesi, dokter bedah dan perawat) yang dialokasi pada setiap fasilitas kesehatan serta jumlah rumah sakit, puskesmas rawat inap dan temporary medical service yang akan dibuka pada saat gempa-tsunami Kota Padang, sehingga dapat meminimasi biaya operasional. Biaya operasional ini ini terdiri dari biaya transportasi korban, biaya transportasi tenaga kesehatan, setup cost temporary medical service dan penalty cost. Penelitian ini mengembangkan dua model. Model 1 adalah model lokasi alokasi korban dan tenaga kesehatan tanpa adanya penalty cost sedangkan model 2 adalah model lokasi alokasi korban dan tenaga kesehatan dengan penalty cost. Model 1 dan model 2 menghasilkan seluruh rumah sakit dan puskesmas yang ada akan digunakan, TMS di rumah sakit umum dan rumah sakit khusus akan dibuka sebanyak 84 TMS, TMS yang ada di puskesmas akan dibuka sebanyak 20 buah namun masih mengalami kekurangan sehingga korban akan dialokasikan ke dummy hospital. Jumlah korban yang dialokasikan ke fasilitas kesehatan sesuai dengan kapasitas fasilitas kesehatan yang tersedia dan kelebihan pasien dialokasikan ke dummy hospital. Total dokter umum dialokasikan ke fasilitas kesehatan sebanyak 7076 orang, dokter bedah sebanyak 11.328 orang, dokter anestesi sebnayak 3774 orang dan perawat sebanyak 283035 orang. Nilai fungsi tujuan yang diperoleh model 1 yaitu Rp. 5,620924 x 109 dengan biaya transportasi korban Rp. 2,332977 x 109, setup cost Rp. 3,104400 x 109 dan biaya transportasi tenaga kesehatan sebesar Rp. 1,835473 x 108. Nilai fungsi tujuan model 2 yaitu 9,157926 x 1011 dengan biaya transportasi korban Rp. 2,337096 x 109, setup cost Rp. 3,104400 x 109 dan biaya transportasi tenaga kesehatan sebesar Rp. 1,835473 x 108 dan penalty cost Rp. 9,101675 x 1011. Rata-rata waktu pelanggaran yang diperoleh dari model 2 lebih kecil dari model 1, dengan demikian model 2 memfasilitasi penanganan korban yang lebih cepat dibanding model 1.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Primary Supervisor: | Reinny Patrisina, Ph.D |
Uncontrolled Keywords: | lokasi alokasi, temporary medical service, korban, tenaga kesehatan |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | Fakultas Teknik > Industri |
Depositing User: | s2 teknik industri |
Date Deposited: | 22 Apr 2022 06:58 |
Last Modified: | 22 Apr 2022 06:58 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/101949 |
Actions (login required)
View Item |