KOMUNIKASI INOVASI PENGEMBANGAN AKUAPONIK DI KOTA PADANG

Anjelvi, Desvami Utari (2021) KOMUNIKASI INOVASI PENGEMBANGAN AKUAPONIK DI KOTA PADANG. Diploma thesis, Universitas Andalas.

Preview	Text (Cover dan Abstrak) Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (321kB) | Preview
Preview	Text (BAB I Pendahuluan) BAB I PENDAHULUAN.pdf - Published Version Download (424kB) | Preview
Preview	Text (BAB V Penutup) BAB V PENUTUP.pdf - Published Version Download (212kB) | Preview
Preview	Text (Daftar Pustaka) DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (436kB) | Preview
	Text (Skripsi Full) Skripsi Full.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi dan permasalahan pengembangan akuaponik di Kota Padang dan menganalisis komunikasi pengembangan akuaponik sesuai dengan preferensi masyarakat di Kota Padang. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah Nonprobabiity sampling yang lebih bergantung pada kemampuan dan batasan peneliti dalam menarik sampel, sedangkan metode analisis data menggunakan Confirmatory Factor Analysis (CFA). Hasil dari analisis pengembangan akuaponik di Kota Padang, komunikasi diawali dari penyampaian informasi oleh Dinas Kelautan dan Perikanan kepada masyarakat dengan mendistribusikan 75 instalasi budikdamber (budidaya ikan dalam ember) yang tersebar ke beberapa sekolah, masjid, dan kantor pemerintahan daerah. Selain itu pemerintah daerah juga mengadakan pelatihan akuaponik dengan menggerakkan masyarakat melalui media sosial seperti whatsapp dan instagram, dan media tatap muka/ interpersonal. Sedangkan hasil dari CFA menjelaskan bahwa preferensi masyarakat untuk mengembangkan akuaponik dilihat dari faktor karakteristik inovasi yang berpengaruh secara nyata adalah kerumitan, keputusan, karakteristik individu, dan sumber informasi. Sedangkan faktor tidak berpengaruh secara nyata adalah keserasian (dipengaruhi pengelolaan air yang kurang tepat sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap dan mengganggu tetangga sekitar), keuntungan relatif (umunya masyarakat hanya menginginkan hasilnya untuk dikonsumsi pribadi), dan lokasi akuaponik (didaerah penelitian tidak ada lahan terlantar yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan akuaponik). Pada saat dilapangan juga ditemukan kendala masyarakat dalam melakukan pergantian air. Oleh karena itu, diperlukan sosialisasi dan pelatihan mengenai pergantian air yang baik dan benar pada sistem akuaponik melalui budikdamber.

Actions (login required)

View Item