Analisis Pengorganisasian Petani Dalam Implementasi Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di Kabupaten Padang Lawas Utara Provinsi Sumatera Utara

Yenni Khairani, Harahap (2022) Analisis Pengorganisasian Petani Dalam Implementasi Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di Kabupaten Padang Lawas Utara Provinsi Sumatera Utara. Diploma thesis, Universitas Andalas.

Preview	Text (Cover dan Abstrak) Abstrak_Yenni fix (1).pdf - Published Version Download (447kB) | Preview
Preview	Text (Bab 1 Pendahuluan) BAB I (1) (1).pdf - Published Version Download (363kB) | Preview
Preview	Text (Bab V Penutup) BAB V_Penutup.pdf - Published Version Download (208kB) | Preview
Preview	Text (Daftar Pustaka) DAFTAR PUSTAKA (4) (1).pdf - Published Version Download (272kB) | Preview
	Text (Full Text) Draf Skripsi_Yenni Khairani Harahap_terbaru.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan implementasi program Peremajaan Sawit Rakyat di Kabupaten Padang Lawas Utara, (2) mendeskripsikan pengorganisasian petani dalam implementasi program Peremajaan Sawit Rakyat di Kabupaten Padang Lawas Utara. Penelitian ini berjenis penelitian survey with in case study dan metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Jumlah responden sebanyak 30 orang dan 4 informan kunci. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam menggunakan kuesioner dengan informan kunci dan petani responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi program Peremajaan Sawit Rakyat di Kabupaten Padang Lawas Utara terlaksana dengan baik sesuai dengan target waktu yang telah ditetapkan. Sedangkan pendampingan dilakukan tenaga pendamping dalam kegiatan bidang administrasi, teknik, dan keuangan. Tetapi untuk kegiatan pemenuhan dana lanjutan tidak ada pendampingan karena petani memenuhi dana lanjutan dengan menggunakan tabungan sendiri. Jika dilihat pada pengorganisasian petani yang terjadi dalam implementasi program Peremajaan Sawit Rakyat bukan hanya dengan relasi tindakan kolektif. Namun, petani sawit juga membangun relasi secara invidual dan dengan usaha mandiri. Pada tahap pre – planting relasi yang terjadi cenderung relasi tindakan kolektif, tahap planting TBM 0 relasi yang terjadi dominan tindakan kolektif, dan tahap TBM 1 relasi yang terjadi cenderung relasi indivdual. Sedangkan untuk pendampingan relasi yang terjadi antara petani sawit dengan tenaga pendamping pada tahap pre – planting merupakan relasi secara tindakan kolektif. Sementara itu, untuk tahap planting TBM 0 dan TBM 1 relasi antara petani sawit dengan tenaga pendamping adalah relasi secara individual.

Actions (login required)

View Item