Herizon, Primadona (2021) PENGARUH MJO TERHADAP STRUKTUR VERTIKAL AWAN DI SUMATERA DARI PENGAMATAN RADIOSONDE DAN CEILOMETER SELAMA CPEA-I DAN CPEA-II. Masters thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (78kB) | Preview |
|
|
Text (BAB 1)
BAB 1 (Pendahuluan).pdf - Published Version Download (102kB) | Preview |
|
|
Text (BAB 5)
BAB akhir (Kesimpulan).pdf - Published Version Download (39kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (146kB) | Preview |
|
Text (Tesis Full text)
TESIS_FULL.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Madden-Julian Oscillation (MJO) terhadap struktur vertikal awan di Sumatera, menggunakan data radiosonde dan ceilometer selama Coupling Procces in The Aquatorial Atmospher (CPEA), yaitu CPEA-I (April mei 2004) dan CPEA-II (November-Desember 2005). Profil struktur vertikal awan ditentukan dengan menggunakan nilai ambang kelembaban relative yang sudah dikembangkan peneliti sebelumnya. Selama CPEA-I dan CPEA-II, total 136 dan 266 radiosonde diluncurkan. Dari jumlah tersebut, struktur vertikal awan selama fase MJO tidak aktif (MJO-TA) sedikit lebih tinggi dibandingkan selama fase MJO aktif (MJO-A) dan persentase kemunculan awan di CPEA-I di mana fase MJO-A diamati sedikit lebih tinggi daripada CPEA-II yang merupakan fase MJO lemah. Pengaruh MJO paling kuat terjadi pada awan lapis tunggal dan lapis pertama pada awan banyak lapis. Puncak awan teramati lebih tinggi pada fase MJO-TA dibandingkan pada fase MJO-A. Selain itu, variasi diurnal struktur vertikal awan menunjukkan awan yang muncul pada pagi hari (00-11 LST) memiliki sifat struktur vertikal awan yang lebih rendah daripada awan yang muncul pada tengah hari hingga malam hari (12-23 LST) dan variasi diurnal struktur vertikal awan selama fase MJO-TA sedikit lebih tinggi dibandingkan selama fase MJO-A. Struktur vertikal awan dari data ceilometer selama fase MJO-TA dan MJO-A CPEA-I menunjukkan ketinggian dasar awan selama fase MJO-TA lebih rendah dibandingkan selama fase MJO-A. Perbedaan hasil ceilometer dengan radiosonde kemungkinan disebabkan oleh perbedaan prinsip pengamatan kedua instrument.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dr. techn. Marzuki |
Uncontrolled Keywords: | MJO, Struktur vertikal awan, radiosonde, ceilometer, Sumatera |
Subjects: | Q Science > QC Physics |
Divisions: | Pascasarjana (S2) |
Depositing User: | s2 fisika fisika |
Date Deposited: | 28 Mar 2022 07:11 |
Last Modified: | 28 Mar 2022 07:11 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/100906 |
Actions (login required)
View Item |