Muhammad, Ihzagi Muliawan (2022) PENGARUH CELAH ANTARA ELEKTRODA DAN PENGHALANG DIELEKTRIK PADA REAKTOR DIELECTRIC BARRIER DISCHARGE TERHADAP PENGURANGAN GAS KARBON MONOKSIDA HASIL PEMBAKARAN LIMBAH MEDIS. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
cover dan abstrak.pdf - Published Version Download (118kB) | Preview |
|
|
Text (BAB 1 (Pendahuluan))
Bab 1 pendahuluan.pdf - Published Version Download (100kB) | Preview |
|
|
Text (BAB 5 (Penutup/Kesimpulan))
Bab 5 Penutup.pdf - Published Version Download (69kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (149kB) | Preview |
|
Text (Skripsi Full Text)
Tugas Akhir_Muhammad Ihzagi Muliawan_1710952040-4(2).pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Gas CO hasil pembakaran sampah medis pada insinerator menimbulkan emisi gas yang berada dibawah standar baku mutu emisi udara yang ditetapkan dalam keputusan KABAPEDAL Nomor: Kep-03/BAPEDAL/09/1995. Gas CO ini sendiri merupakan salah satu gas hasil sisa pembakaran dari insinerator yang dapat mencemari lingkungan serta berbahaya bagi kesehatan manusia. Teknologi yang tepat dan efesien untuk mengolah gas CO pada insinerator ini adalah dengan menggunakan teknologi plasma. Pada penelitian ini telah dirancang reaktor plasma Dielectric Barrier Discharge (DBD) untuk mengetahui pengaruh celah antara elektroda dan penghalang dielektrik pada reaktor plasma DBD terhadap konsentrasi gas CO yang dihasilkan dari pembakaran limbah medis pada insinerator dan menganalisa perbandingan persentase pengurangan konsentrasi gas CO hasil pembakaran limbah medis setelah dipasang reaktor DBD dengan lebar celah antar elektroda dan penghalang dielektrik berbeda. Elektroda long drat yang dipasang pada reaktor plasma DBD memiliki diameter 10 mm dengan panjang 35 cm, sedangkan barrier yang dipasang pada reaktor plasma DBD memiliki diameter 15 mm, 18 mm, dan 20 mm sehingga lebar celah yang didapatkan 1 mm, 2,5 mm, dan 3,5 mm. Lebar celah yang digunakan mempengaruhi konsentrasi gas CO, semakin besar lebar celah yang digunakan maka semakin besar pengurangan konsentrasi gas CO pada insinerator. Besar konsentrasi gas CO terendah dihasilkan pada reaktor DBD dengan lebar celah 3,5 mm sebesar 332,64 ppm dan konsentrasi terbesar pada lebar celah 1 mm sebesar 466,43 ppm. Persentase pengurangan gas CO menggunakan reaktor DBD dengan lebar celah 1 mm, 2,5 mm, dan 3,5 mm sebesar 82,61%, 86,04%, dan 87,60%.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Aulia, Ph.D |
Uncontrolled Keywords: | CO, dielectric barrier discharge, insinerasi, plasma |
Subjects: | T Technology > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering |
Divisions: | Fakultas Teknik > Elektro |
Depositing User: | S1 Teknik Elektro |
Date Deposited: | 01 Mar 2022 07:38 |
Last Modified: | 01 Mar 2022 07:38 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/100144 |
Actions (login required)
View Item |